Kamis, 22 Januari 2015

macam macam ayam pegar

Ayam pegar berasal dari Tibet dan wilayah barat China. Meski habitat aslinya di daerah dingin, ayam ini ternyata bisa dipelihara dan dikembangbiakkan di Indonesia yang beriklim tropis. Bahkan daya tahannya terhadap penyakit relatif lebih bagus daripada jenis ayam lainnya.
Jenis ayam ini makin disukai penggemar unggas, karena bulunya berwarna-warni dan sangat cantik. Tetapi bulu berwarna-warni hanya dimiliki ayam jantan. Sebab bulu pada ayam betina didominasi warna kecokelatan.
Untuk mengembangbiakkan ayam hias ini dibutuhkan induk jantan dan betina berusia minimal 1,5 tahun.
Di beberapa negara banyak dikembang biakan untuk tujuan olahraga berburu
Di beberapa negara, ayam pegar dijadikan teman berburu.
Perawatan ayam pegar relatif mudah, yaitu cukup diberi voer ayam atau pellet ayam dan pakan tambahan (extra fooding) berupa jangkrik. Sayuran hijau dan buah-buahan juga bisa diberikan dalam bentuk potongan-potongan kecil yang dicampur dalam wadah pakan. Air bersih harus selalu tersedia setiap saat.
Beberapa tahun lalu, populasi ayam pegar di habitat aslinya sempat terancam. Namun melalui budidaya berkesinambungan, ayam ini akhirnya selamat dari ancaman kepunahan.
Ayam pegar terdiri atas beberapa jenis, dan semuanya memiliki warna bulu yang cantik. Jenis yang popular antara lain pegar emas, pegar perak, pegar kaung, dan jenis yang dikenal dengan nama lady armherst pheasant.
Ayam pegar emas / golden pheasant  (Chrysolophus pictus)
Ayam pegar emas sering juga disebut sebagai pheasant china. Inilah jenis ayam pegar paling cantik, dengan warna merah pada bagian dada dan warna kuning keemasan pada leher dan jambulnya.
Ayam ini berasal dari wilayah barat China,  dan akhir-akhir ini banyak dikembangbiakkan di Eropa, terutama Inggris dan Belanda. Di Eropa, ayam pegar emas sering disebut sebagai gamebird,  yang berarti banyak dipelihara untuk olahraga berburu dan / atau untuk bersenang-senang.
Pegar emas atau golden pheasant
Ayam pegar emas atau golden pheasant.
Ayam pegar emas memiliki ekor yang panjang. Jika diukur, panjang tubuh dari ujung kepala hingga ekornya bisa mencapai 1,5 meter.
Selain penampilannya yang cantik, ayam pegar emas juga mudah beradaptasi dan cepat jinak dibandingkan dengan jenis ayam pegar lainnya. Tidak heran jika ayam pegar emas menjadi unggas hias favorit dan banyak diternakkan.
Perawatannya pun relatif mudah, yaitu cukup diberikan voer ayam / pellet dengan extra fooding (EF) berupa jangkrik dan ulat hongkong.
Untuk mengembangbiakan ayam pegar emas, dibutuhkan induk jantan berumur minimal 1,5 tahun dan induk betina minimal umur 1 tahun.
Ayam pegar lady / lady armherst pheasant (Chrysolophus amherstiae)
Lady pheasant berasal dari wilayah baratdaya China dan Myanmar. Bentuk fisiknya mirip ayam pegar emas. Perbedaan hanya terletak pada warna dan ukuran tubuhnya, di mana postur lady pheasant lebih besar daripada ayam pegar emas..
Pegar lady atau lady pheasanat
Ayam pegar lady atau lady pheasant.
Unggas ini memiliki bulu pada bagian dada berwarna putih, leher putih dan jambul yang berwarna-warni. Ayam ini juga mudah berkembang biak bahkan di alam liar pun telah membentuk populasi mandiri di beberapa wilayah di ngIgris dan berpusat di sekitar Bedfordshire.
Ayam pegar perak / silver pheasant ( Lophura nycthemera )
Ayam pegar perak berasal dari daerah pegunungan di daratan Asia Tenggara serta bagian selatan dan timur China. Namun populasi ayam ini telah berkembang biak dengan baik di Hawaii dan daerah lain di Amerika Serikat. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada ayam pegae emas maupun ayam pegar lady.
Pegar perak atau Silver pheasant
Ayam pegar perak atau silver pheasant.
Seperti halnya ayam hias lainnya, jenis kelamin ayam pegar perak bisa dilihat dari warna bulu di tubuhnya. Ayam jantan memiliki pola warna hitam dan putih, sedangkan betina memiliki warna yang dominan cokelat dan ukuran tubuhnya lebih kecil daripada ayam jantan.
Di habitat aslinya, ayam pegar perak  menyukai buah-buahan, tetapi juga sering memakan serangga dan hewan invertebrata seperti keong atau siput. Mereka sering terlihat makan pada pagi dan malam hari.
Meski bisa terbang, ayam pegar perak jarang melakukannya, kecuali jika dalam keadaan terancam atau terganggu saja.
Ayam pegar perak dikenal sangat agresif dan memiliki mental pemberani. Mereka akan menyerang siapapun yang mencoba mengganggunya. Meski demikian, ayam ini justru paling mudah ditangkarkan. Induk betina bisa menghasilkan telur sebanyak 6-9 butir, yang akan dierami selama 25-26 hari.
Ayam pegar kalung / ringneck pheasant (Phasianus colchicus
Ciri khas ayam pegar kalung adalah pada lehernya terdapat warna putih melingkar seperti kalung. Unggas jenis ini juga berasal dari China, dan sukses dikembangbiakkan di Amerika dan Eropa.
Seperti halnya pegar emas yang termasuk burung gamebird, ayam pegar kalung juga banyak dikembangbiakan untuk tujuan olahraga berburu atau bersenang-senang.
Pegar kalung atau Ringneck pheasant
Ayam pegar kalung atau ringneck pheasant.
Ayam pegar kalung memiliki ukuran dan sifat yang hampir sama dengan ayam pegar perak. Bulunya berwarna cokelat, dipadu dengan ungu dan hijau berkilauan yang sangat cantik.
Ayam pegar kalung juga cukup agresif dan galak. Mereka akan menyerang siapa saja yang mengganggunya. Namun sifat tersebut bisa menguntungkan karena ayam tidak mudah stres di lingkungan barunya.
Penangkaran ayam pegar
Kandang ternak
Kandang ternak
Jika berminat menangkar ayam pegar, ada beberapa persyaratan yang diperlukan. Selain umur indukan seperti dijelaskan sebelumnya, diperlukan lokasi kandang yang tenang dan nyaman bagi ayam.
Untuk ayam pagar emas dan lady, kandang ternak berukuran panjang 1,5 m, lebar 6o cmc dan tinggi minimal 2 meter.  Adapun untuk ayam pegar kalung dan perak, lebar kandang sebaiknya 1,2 meter.
Yang paling penting, bagian atas kandang tertutup kawat ram. Meski jarang terbang, ayam pegar mampu melompat hingga ketinggian 8 meter, apalagi jika merasa terganggu.
Lantai kandang tetap dibiarkan berupa tanah. Di dalam kandang perlu diberi tanaman semak, sebagai tempat berlindung dan bermain-main. Tempatkan pula tenggeran dengan diameter 7 – 10 cm yang akan digunakan ayam untuk bertengger saat beristirahat.
Oh ya, ayam pegar betina kurang begitu pandai merawat anak-anaknya. Jadi, dianjurkan untuk menetaskan telurnya dalam mesin tetas, atau bisa juga dititipkan pada ayam atau itik manila (entok) yang sedang mengeram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar