Sesungguhnya ayam pelung yang sudah ada sejak pertengahan abad ke-18 ini berasal dari ayam kampung biasa. Waktu itu seorang ajengan bernama Raden Haji Djarkasih berhasil memperoleh bibit unggul berkat ketekunannya memelihara ayam.
Yang paling mengagumkan, ayam milik Raden
Djarkasih mempunyai bunyi kokok yang lebih nyaring dan panjang. Kalau
si jantan ini sedang berkokok, lehernya akan melengkung sampai ke bawah.
Volume suaranya yang lebih besar disebabkan karena tubuhnya yang lebih
berat. Dagingnya lebih tebal. Sebagai ayam peliharaan, hal ini
menyebabkan ia nampak semakin gagah dan tahan terhadap penyakit. Untuk
dikonsumsi ia membuat orang puas. Apalagi dagingnya terasa gurih dan
empuk.
Satu keuntungan lain bisa kita
mememliharanya : harganya lebih mahal. Satu butir telur ayam pelung laku
dijual dengan harga Rp. 10.000,00 s/d 20.000,00. Belum lagi ayam jantan
yang sudah “jadi”, berbadan sehat dan pandai “bernyanyi”, harganya
mencapai jutaan rupiah per ekornya.
2. Satu di Antara 10
Bibit ayam pelung dapat diperoleh melalui
telur yang dihasilkan dari bapak dan ibu ayam pelung. Hal ini dapat
saja dilakukan dengan cara mengawinkan satu pejantan ayam pelung dengan
beberapa induknya. Yang pasti keturunan ini harus asli. Sebab jika
tidak, pasti kita tidak akan memperoleh ayam pelung yang diinginkan.
Telurnya dapat kita tetaskan sendiri
dengan cara menitipkannya dalam kandang induk ayam kampung yang sedang
mengeram atau dapat juga melalui cara moderen, lewat alat penetas telur.
Biasanya dari 15 butir telur yang
dihasilkan oleh induk ayam pelung, rata-rata 10 butir yang dierami.
Tujuh butir telur berhasil menetas dengan perincian : 3 ekor jantan dan 4
ekor betina. Lewat pengalaman pemeliharanya, dari 3 ekor jantan itu,
yang bakal mempunyai suara yang bagus dan “jadi” hanyalah satu ekor.
Pusat pembibitan ayam pelung telah
menetapkan harga-harga bibit sebagai berikut : telur ayam pelung @ Rp.
10.000,00 s/d 15.000,00 sementara sepasang bayi ayam pelung berumur 1
sampai dengan 5 hari harganya adalah Rp. 100.000.
3. Menu Kelas Tinggi
Bayi anak ayam pelung yang baru lahir bisa diberi makanan starter
ayam ras pedaging hingga berumur 1,5 bulan. Banyaknya pemberian makanan
biasanya berdasarkan ilmu kira-kira. Pokoknya asal jangan terlalu
sedikit. Setelah berusia 1,5 bulan berangsur-angsur diberi campuran
dedak dengan perbandingan 1 : 2. Dedak tanpa campuran makanan starter
ayam ras pedaging sudah dapat diberikan ketika sang bayi berusia 2,5
bulan.
Pada umur itu, dia sudah dianggap besar.
Gizinya diperoleh dengan menambahkan protein berupa cincangan daging
siput dan sayuran hijau. Kadang-kadang ia diberi lagi ransum atau
makanan tambahan seperti : madu dan telur, belut, ikan-ikan tawar kecil,
pisang, anak katak atau nasih setengah matang yang dicampur dengan
mentega. Semua ini diberikan dalam wadah makanannya. Beberapa tempat di
Cianjur malah hanya menebarkan begitu saja makanannya di tengah
lapangan. Demikian juga dengan minumannya. Hanya air bersih biasa.
Dapat diambil dari air sumur, air ledeng
atau air kali. Kadang-kadang dalam minumannya diberi vitamin tertentu,
yang diperoleh di Dinas Peternakan setempat. Walaupun ia lebih tahan
terhadpa penyakit, di Cianjur pada waktu-waktu tertentu ia tetap
divaksinabiasanya harga ayam pelung berkisar antara 50rb sampai 80 rb tapi itu yang anakan
jika yang dewasa saya belum tau
Asal Usul Ayam Pelung
Ayam pelung diperkirakan mulai dipelihara sekira tahun 1850-an oleh seorang kiai di Desa Bunikasih, Kecamatan Warung Kondang, Cianjur. Kiai tersebut bernama Kiai H. Djarkasih. Pada suatu malam, beliau bermimpi bertemu dengan Eyang Suryakencana. Di dalam mimpinya ia disuruh mengambil seekor anak ayam jantan di suatu tempat. Esok harinya ia mendatangi tempat yang disebutkan di dalam mimpi tersebut. Betapa terkejutnya ketika ia menemukan seekor anak ayam jantan yang besar dari yang lainnya dan memiliki bulu tubuh jarang (turundul). Setelah dewasa ayam tersebut dikawinkan dengan ayam kampung betina dan menghasilkan keturunan, seperti ayam pelung sekarang. Jadi, pemulia pertama adalah Kiai H. Djarkasih (Mama' Acih). Ia memulai penangkaran sejak tahun 1850 dengan mengambil/ memilih bibit seekor ayam jantan muda yang diamatinya lebih besar dan tinggi dari yan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar