Rabu, 21 Januari 2015

ayam pelung

1. Sejarah Ayam Pelung
cara merawat ayam pelung, harga ayam pelung anakan, harga ayam pelung asli, suara ayam pelung
Ayam pelung asli
gambar : ayam-pelung-mania
Sesungguhnya ayam pelung yang sudah ada sejak pertengahan abad ke-18 ini berasal dari ayam kampung biasa. Waktu itu seorang ajengan bernama Raden Haji Djarkasih berhasil memperoleh bibit unggul berkat ketekunannya memelihara ayam.
Yang paling mengagumkan, ayam milik Raden Djarkasih mempunyai bunyi kokok yang lebih nyaring dan panjang. Kalau si jantan ini sedang berkokok, lehernya akan melengkung sampai ke bawah. Volume suaranya yang lebih besar disebabkan karena tubuhnya yang lebih berat. Dagingnya lebih tebal. Sebagai ayam peliharaan, hal ini menyebabkan ia nampak semakin gagah dan tahan terhadap penyakit. Untuk dikonsumsi ia membuat orang puas. Apalagi dagingnya terasa gurih dan empuk.
Satu keuntungan lain bisa kita mememliharanya : harganya lebih mahal. Satu butir telur ayam pelung laku dijual dengan harga Rp. 10.000,00 s/d 20.000,00. Belum lagi ayam jantan yang sudah “jadi”, berbadan sehat dan pandai “bernyanyi”, harganya mencapai jutaan rupiah per ekornya.
2. Satu di Antara 10
Bibit ayam pelung dapat diperoleh melalui telur yang dihasilkan dari bapak dan ibu ayam pelung. Hal ini dapat saja dilakukan dengan cara mengawinkan satu pejantan ayam pelung dengan beberapa induknya. Yang pasti keturunan ini harus asli. Sebab jika tidak, pasti kita tidak akan memperoleh ayam pelung yang diinginkan.
Telurnya dapat kita tetaskan sendiri dengan cara menitipkannya dalam kandang induk ayam kampung yang sedang mengeram atau dapat juga melalui cara moderen, lewat alat penetas telur.
Biasanya dari 15 butir telur yang dihasilkan oleh induk ayam pelung, rata-rata 10 butir yang dierami. Tujuh butir telur berhasil menetas dengan perincian : 3 ekor jantan dan 4 ekor betina. Lewat pengalaman pemeliharanya, dari 3 ekor jantan itu, yang bakal mempunyai suara yang bagus dan “jadi” hanyalah satu ekor.
Pusat pembibitan ayam pelung telah menetapkan harga-harga bibit sebagai berikut : telur ayam pelung @ Rp. 10.000,00 s/d 15.000,00 sementara sepasang bayi ayam pelung berumur 1 sampai dengan 5 hari harganya adalah Rp. 100.000.
3. Menu Kelas Tinggi
harga ayam pelung asli, cara merawat ayam pelung, harga ayam pelung anakan, suara ayam pelung
Anak ayam pelung
gambar : Ayam-Pelung-Mania
Bayi anak ayam pelung yang baru lahir bisa diberi makanan starter ayam ras pedaging hingga berumur 1,5 bulan. Banyaknya pemberian makanan biasanya berdasarkan ilmu kira-kira. Pokoknya asal jangan terlalu sedikit. Setelah berusia 1,5 bulan berangsur-angsur diberi campuran dedak dengan perbandingan 1 : 2. Dedak tanpa campuran makanan starter ayam ras pedaging sudah dapat diberikan ketika sang bayi berusia 2,5 bulan.
Pada umur itu, dia sudah dianggap besar. Gizinya diperoleh dengan menambahkan protein berupa cincangan daging siput dan sayuran hijau. Kadang-kadang ia diberi lagi ransum atau makanan tambahan seperti : madu dan telur, belut, ikan-ikan tawar kecil, pisang, anak katak atau nasih setengah matang yang dicampur dengan mentega. Semua ini diberikan dalam wadah makanannya. Beberapa tempat di Cianjur malah hanya menebarkan begitu saja makanannya di tengah lapangan. Demikian juga dengan minumannya. Hanya air bersih biasa.
Dapat diambil dari air sumur, air ledeng atau air kali. Kadang-kadang dalam minumannya diberi vitamin tertentu, yang diperoleh di Dinas Peternakan setempat. Walaupun ia lebih tahan terhadpa penyakit, di Cianjur pada waktu-waktu tertentu ia tetap divaksina
        biasanya harga ayam pelung berkisar antara 50rb sampai 80 rb tapi itu yang anakan
jika yang dewasa saya belum tau 

 Asal Usul Ayam Pelung

     Ayam pelung diperkirakan mulai dipelihara sekira tahun 1850-an oleh seorang kiai di Desa Bunikasih, Kecamatan Warung Kondang, Cianjur. Kiai tersebut bernama Kiai H. Djarkasih. Pada suatu malam, beliau bermimpi bertemu dengan Eyang Suryakencana. Di dalam mimpinya ia disuruh mengambil seekor anak ayam jantan di suatu tempat. Esok harinya ia mendatangi tempat yang disebutkan di dalam mimpi tersebut. Betapa terkejutnya ketika ia menemukan seekor anak ayam jantan yang besar dari yang lainnya dan memiliki bulu tubuh jarang (turundul). Setelah dewasa ayam tersebut dikawinkan dengan ayam kampung betina dan menghasilkan keturunan, seperti ayam pelung sekarang. Jadi, pemulia pertama adalah Kiai H. Djarkasih (Mama' Acih). Ia memulai penangkaran sejak tahun 1850 dengan mengambil/ memilih bibit seekor ayam jantan muda yang diamatinya lebih besar dan tinggi dari yan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar